Masa depan Max Verstappen di Formula 1 menjadi sorotan setelah spekulasi beredar bahwa Mercedes akan bernegosiasi dengannya usai Grand Prix Miami. Toto Wolff, bos Mercedes, terang-terangan memuji juara dunia F1 itu sebagai pengganti Lewis Hamilton.
Meski Verstappen terikat kontrak dengan Red Bull hingga 2028, diduga ada beberapa klausul dalam kontraknya, termasuk kebebasan hengkang jika Helmut Marko tidak lagi menjabat. Namun, Verstappen kini tengah memimpin klasemen sementara dan berpeluang merebut gelar keempatnya berturut-turut dengan Red Bull.
Di luar lintasan, rumor beredar tentang perilaku tidak pantas yang dilakukan Christian Horner, principal tim Red Bull. Investigasi terkait hal ini berpotensi mengancam stabilitas tim dominan tersebut.
Ayah Verstappen, Jos Verstappen, memberikan tanggapan terkait masa depan putranya. "Saya pikir semua orang menginginkannya, tapi saya rasa Max masih merasa berada di tim yang tepat saat ini," katanya. "Dia memiliki mobil yang cepat, tetapi kita juga harus melihat lebih jauh hingga 2026. Jadi, kami biarkan semuanya berjalan seperti apa adanya. Kami akan tetap tenang dan melihat apa yang akan terjadi."
Selain Verstappen, masa depan sosok penting Red Bull lainnya, Adrian Newey, juga dipertanyakan. Desainer jenius F1 itu kabarnya ingin meninggalkan Red Bull karena merasa "terganggu" dengan skandal yang melibatkan Horner. Newey dikaitkan dengan kemungkinan hengkang ke Ferrari atau Aston Martin, dengan nilai kontrak mencapai £100 juta.
Aston Martin bisa menjadi pilihan menarik bagi Newey karena akan menggunakan mesin Honda mulai 2026, mesin yang membawa Verstappen mendominasi balapan. Namun, Jos Verstappen menolak berkomentar tentang situasi Newey.
"Saya tidak akan mengatakan apa-apa tentang itu…apa yang harus saya katakan?" ujarnya. "Saya tidak tahu apa-apa tentang itu. Ada kesepakatan antara dia dan Red Bull, dan selebihnya kita lihat saja nanti. Saya tidak bisa mengatakan apa-apa tentang itu. Kita semua tahu bagaimana penampilannya dan seberapa bagus dia."
