Tim VR46 yang didirikan oleh legenda MotoGP Valentino Rossi telah menunjukkan prestasi yang mengesankan sejak memasuki kelas utama pada tahun 2023. Dengan mengendarai Ducati tahun lalu, tim VR46 berhasil meraih kemenangan pertama mereka melalui Marco Bezzecchi di Argentina. Bezzecchi juga menjadi salah satu penantang gelar juara dunia, bersama dengan Francesco Bagnaia yang merupakan produk dari VR46 Rider Academy.
Namun, sebelum bergabung dengan Ducati, tim VR46 ternyata sempat menginginkan Suzuki sebagai pemasok motor mereka. Hal ini diungkapkan oleh Uccio Salucci, orang kepercayaan Rossi yang menjadi manajer tim VR46. Menurut Salucci, ia khawatir ada warisan negatif dari pengalaman Rossi bersama Ducati pada tahun 2011 dan 2012, yang berakhir dengan kegagalan.
"Di awal Vale bilang bahwa MotoGP akan sulit. Bahwa itu bukan Moto2 di mana kami punya banyak kesuksesan. Tapi saya merasa lebih baik dengan MotoGP. Dalam artian bahwa Moto2 itu benar-benar baru bagi saya, sementara saya sudah di MotoGP selama bertahun-tahun bersama Vale dan selalu di tim resmi. Jadi begitulah dan kami pun berangkat. Vale memberi saya proyek ini dan di sinilah kami sekarang. Awalnya saya ingin bekerja sama dengan Suzuki, lalu Suzuki tidak membuat motor dan mundur. Yamaha sudah dengan Petronas dan kami tidak ingin mengganggu siapa pun," kata Salucci kepada Sky.
Salucci juga mengaku terkejut dengan sikap positif dari Ducati, khususnya Paolo Ciabatti dan Gigi Dall’Igna, yang ingin membantu tim VR46 berkembang. "Di pertemuan pertama dengan Paolo Ciabatti dan Gigi Dall’Igna, saya merasa agak aneh untuk berbicara tentang motor kami. Tapi saya segera melihat mata yang tepat di dalam mereka, dengan keinginan. Saya takut ada warisan yang kami tinggalkan di Ducati. Sebaliknya, saya melihat bahwa mereka ingin mengambil kami dengan tangan dan membuat kami tumbuh. Jadi saya sangat senang. Gigi adalah seorang jenius, kami berbicara dengan baik, meskipun kadang-kadang kami bertabrakan lalu kami segera kembali ke jalur. Saya tidak berpikir saya bisa memiliki hubungan seperti ini dengan mereka. Ini adalah kejutan yang sangat positif untuk Ducati," ujar Salucci.
Kontrak tim VR46 dengan Ducati akan berakhir pada akhir tahun 2024, meskipun VR46 bisa memilih untuk memperpanjangnya secara otomatis. Namun, tim VR46 juga dikabarkan telah berbicara dengan KTM dan Yamaha, di mana Rossi menjadi terkenal dan tetap menjadi duta merek. Namun, VR46 selalu mengklaim bahwa Ducati adalah pilihan utama mereka. Davide Tardozzi dari Ducati mengatakan: "Ini sedang dalam pembicaraan. VR46 mengatakan kepada kami bahwa mereka ingin menutup dengan kami, cukup segera. Jadi jujur saja, ini ada di tangan Gigi, dan orang-orang Valentino Rossi".
Sementara itu, Rossi juga terus mengembangkan mereknya dengan meluncurkan VR46 Agency, yang bertanggung jawab atas pencarian sponsor dan mitra komersial, serta fokus pada konsultasi pemasaran di bidang olahraga dan analisis pasar. VR46 Agency, yang diimplementasikan dalam beberapa bulan terakhir, telah berhasil mendatangkan sponsor utama Pertamina Enduro ke tim MotoGP Rossi. Manajer perusahaan ini adalah Gianluca Falcioni, yang sudah bekerja dengan VR46 Rider Academy dan mengurus kepentingan Bagnaia.
Dengan VR46 Agency, Rossi berharap bisa memberikan dukungan lebih baik kepada para pembalap muda yang bernaung di bawah VR46 Rider Academy, yang telah melahirkan banyak pembalap hebat di kelas utama, seperti Bagnaia, Morbidelli, Marini, dan Bezzecchi. Namun, ada juga yang merasa terlupakan oleh Yamaha dan VR46 Academy, seperti Manuel González yang kini berlaga di Moto2 bersama Gresini. González mengeluh bahwa ia tidak mendapat kesempatan untuk naik ke MotoGP dengan Yamaha atau VR46, meskipun ia merupakan juara dunia Supersport 300 pada tahun 2019.
Masa depan tim VR46 masih menjadi misteri, apakah mereka akan tetap setia dengan Ducati atau mencari rumah baru. Namun, yang pasti, tim VR46 telah menunjukkan bahwa mereka adalah salah satu tim papan atas di MotoGP, berkat visi dan dedikasi dari Valentino Rossi, sang legenda hidup..
