Legenda Formula 1 (F1), Johnny Herbert, memprediksi masa depan suram bagi Red Bull menyusul keputusan Adrian Newey untuk meninggalkan tim pada tahun depan. Newey, perancang brilian yang telah mengantarkan kemenangan bagi McLaren, Williams, dan Red Bull, meninggalkan tim setelah 19 tahun berkarir.
Kepergian Newey mengguncang dunia F1, menimbulkan kekhawatiran besar bagi Red Bull yang telah mengalami guncangan internal di luar lintasan balap. Herbert menilai bahwa hubungan yang memburuk antara Newey dan Christian Horner telah memperparah keadaan.
"Ini adalah awal dari akhir bagi Red Bull," kata Herbert kepada Fastest Payout Online Casino. "Tim ini seperti berperang saudara. Seluruh insiden yang dimulai dengan Christian telah menimbulkan banyak kerusakan."
Herbert mengkritik Horner karena sikapnya yang dianggap cemburu terhadap Toto Wolff, pimpinan Mercedes. "Horner tidak mau menerima apa yang terbaik untuk tim demi melindungi posisinya sendiri," kata Herbert.
Dampak kepergian Newey tidak hanya akan berhenti pada Red Bull. Herbert memprediksi bahwa Max Verstappen, juara dunia yang saat ini membela Red Bull, berpotensi meninggalkan tim jika Newey benar-benar hengkang. Mercedes dikabarkan tengah mengincar Verstappen.
Sementara itu, Herbert memprediksi Ferrari akan menjadi tujuan paling mungkin bagi Newey. "Newey digambarkan sebagai Lionel Messi-nya F1," kata Herbert. "Semua tim menginginkannya. Ferrari memiliki daya tarik tersendiri bagi Newey, yang ingin menorehkan prestasi terakhirnya dengan membawa tim tersebut kembali ke puncak kejayaan."
Kepergian Newey, menurut Herbert, merupakan pukulan telak bagi Red Bull. "Mereka memiliki pembalap terbaik, mobil terbaik, perancang terbaik, dan tim terbaik," kata Herbert. "Namun, semuanya berantakan karena satu orang."
Red Bull kini menghadapi tantangan berat untuk mempertahankan posisinya sebagai tim terkuat di F1. Kemampuan mereka merekrut pengganti yang sepadan dengan Newey akan sangat menentukan masa depan tim tersebut.
