Kepala Tim Mercedes Formula 1, Toto Wolff, membantah klaim Christian Horner dari Red Bull yang menyatakan bahwa timnya telah merekrut 220 staf dari departemen mesin F1 Mercedes.
Horner sebelumnya membuat kehebohan di Miami dengan mengklaim bahwa Red Bull Powertrains telah mengontrak lebih dari 200 staf Mercedes. Namun, Wolff menyebut jumlah yang disebutkan Horner tidak akurat.
"Anda harus memperhatikan angkanya. 19 insinyur," kata Wolff.
Menurut Wolff, pergerakan staf antara tim adalah hal yang normal. Namun, ia menegaskan bahwa departemen mesin Mercedes tetap kuat dan tidak mengalami perubahan signifikan.
"Kami memiliki departemen mesin sebaik mungkin, dengan kepemimpinan terbaik. Tidak ada kekurangan di HPP yang perlu diubah dalam hal pengaturan organisasi dan orang-orang yang bekerja di sana," ujar Wolff.
Perekrutan besar-besaran Red Bull dilakukan karena mereka akan membangun unit tenaga sendiri untuk pertama kalinya pada 2026. Sementara Mercedes, yang pernah mendominasi F1 dengan mesinnya sejak 2014, tetap yakin akan keunggulan mereka.
"Kami telah menjadi patokan sejak 2014, mungkin ada mesin lain yang menjadi patokan, tapi itu tidak berubah. Saya tidak sabar menunggu 2026 untuk melihat perbedaan tingkat performa unit tenaga," kata Wolff.
Dengan demikian, klaim Horner tentang perekrutan 220 staf Mercedes tampaknya dilebih-lebihkan. Mercedes tetap yakin bahwa mereka masih menjadi tolok ukur dalam hal performa mesin F1.
