Pembalap Jorge Martin mengukir podium kedua di Grand Prix Catalunya, di belakang rival utamanya di klasemen MotoGP, Francesco Bagnaia. Namun, meski dikalahkan dengan enam lap tersisa, Martin justru memperlebar keunggulannya di puncak klasemen.
Martin mengaku puas dengan performanya. Ia menilai strategi yang tepat di tikungan pertama saat balapan telah membawanya ke posisi ketiga pada putaran awal. Meski sempat menyalip Pedro Acosta dan Bagnaia, Martin mengakui bahwa ia terlalu memaksakan diri saat Acosta berada di belakangnya.
"Ketika Pecco menangkapku, aku mencoba tetap tenang dan fokus menjaga kecepatan. Tapi begitu dia menyalipku, aku berusaha mengikutinya dan itu merusak ban belakangs," ujar Martin.
Pemilihan ban menjadi krusial di Catalunya, dan Martin memilih ban medium belakang yang lebih disukai. Namun, ia tetap mengalami keausan ban karena terlalu memaksakan diri di lap awal. Namun, Martin menekankan bahwa menggunakan ban lunak bukan pilihan baginya karena bisa membuatnya kehilangan podium.
Martin menilai bahwa pertarungannya dengan Bagnaia dan Marc Marquez menunjukkan persaingan ketat untuk gelar juara. Ia mengakui keunggulan Bagnaia dalam pengereman, Marquez dalam memasuki tikungan, dan kecepatannya sendiri saat keluar tikungan.
"Kami mencoba mengambil detail kecil dari satu sama lain. Tapi juga disayangkan bahwa ketika ada jarak, mereka bisa mengejar. Ini bagus karena kami selalu berada di tiga besar, tetapi juga sulit karena sulit untuk menang," pungkas Martin.
