Max Verstappen, sang juara dunia F1, tengah mengalami penurunan performa. Dalam tiga balapan terakhir, ia dikalahkan dua kali, oleh Lando Norris di Miami dan Charles Leclerc di Monaco.
Menurut Frederic Vasseur, bos Ferrari, Verstappen kini melakukan lebih banyak kesalahan karena Red Bull tidak lagi berada di zona nyaman. Hal ini terlihat dari Verstappen yang beberapa kali membuat kesalahan karena keseimbangan RB20 yang sulit dikendalikan. Di Monaco, ia bahkan menyentuh dinding pada sesi kualifikasi pertama, membuatnya start dari posisi keenam.
Vasseur menilai, Verstappen dan Red Bull dipaksa untuk berusaha lebih keras karena posisinya yang tidak lagi dominan. "Segera setelah Anda harus mendorong lebih, jika Anda harus tetap berada di zona nyaman untuk strategi, Anda tidak perlu membuat kesalahan. Saya pikir mereka berada dalam situasi itu," kata Vasseur.
"Tapi saya tidak menarik kesimpulan apa pun. Mereka akan segera kembali kuat dan saya tidak menganggap semua balapan akan mudah hingga akhir," lanjutnya.
Kemenangan Leclerc di Monaco membuat Ferrari semakin mendekati Red Bull. Kini, Leclerc hanya terpaut 31 poin di klasemen pembalap, sementara Ferrari terpaut 24 poin di klasemen konstruktor. Ferrari terakhir kali memenangkan gelar pembalap pada 2007 bersama Kimi Raikkonen.
Vasseur menilai, Ferrari tidak boleh berpuas diri dan terus berjuang hingga akhir musim. "Yang terburuk adalah membayangkan bahwa semuanya sudah selesai. Pasti akan ada lintasan yang berbeda dengan tata letak dan karakteristik yang lebih cocok untuk McLaren atau Red Bull," katanya.
