Lewis Hamilton, juara dunia Formula 1 tujuh kali, telah mengkonfirmasi bahwa ia akan pindah ke Ferrari pada tahun 2025. Ini berarti bahwa kursi Hamilton di Mercedes akan kosong dan tim harus mencari pengganti yang layak. Namun, siapa yang akan mengisi posisi tersebut? Apakah Carlos Sainz, yang saat ini mengemudi untuk Ferrari, atau Alex Albon, yang berada di Williams?
Sainz adalah salah satu kandidat yang paling logis, mengingat ia adalah satu-satunya pembalap non-Red Bull yang memenangkan grand prix pada tahun 2023. Ia juga finis di podium minggu lalu di Bahrain, menunjukkan kecepatan dan konsistensinya. Namun, ada alasan "politik" yang mungkin membuat Mercedes enggan merekrut Sainz, menurut para ahli Sky Sports.
"Sainz berasal dari Ferrari," jelas Damon Hill, mantan juara dunia F1, di Sky Sports. "Apakah Mercedes akan nyaman mengambil seseorang yang telah – tidak ditolak – tetapi dilewati?"
"Secara politik, itu mungkin tidak begitu menarik bagi mereka."
Martin Brundle, mantan pembalap F1 dan komentator Sky Sports, menambahkan: "Masalahnya adalah: jika anda Mercedes-Benz, [Sainz] telah dipecat oleh Ferrari."
"Apakah itu memiliki nuansa yang tepat untuk mengambil, semacam, buangan Ferrari … Bahkan jika itu untuk Lewis Hamilton. Itu adalah aspek kejam dari ini."
"Saya pikir anak itu kelas dunia dan saya pikir dia akan mendapatkan kursi yang bagus."
Sebagai alternatif, Hill merekomendasikan opsi lain untuk Mercedes. Ia mengatakan: "Saya pikir Alex Albon akan cocok dengan baik di tim itu."
"Dia matang, saya pikir dia punya pengalaman. Dia masih muda dan cepat."
"Dan saya pikir dia akan cocok dengan baik di tim Mercedes, dan akan memahami budaya, dan memiliki hubungan yang baik dengan George Russell, dan cepat dan dapat memberikan poin."
Albon saat ini dikontrak oleh Williams hingga akhir 2025. Ia menceritakan kisah lucu tentang temannya Russell yang menggagalkan rencananya untuk mencari informasi rahasia tentang perpindahan Hamilton ke Ferrari.
Sainz, sementara itu, terus mencari kursi baru untuk 2025. Ia tidak mungkin kekurangan tawaran terutama setelah finis di podium di Bahrain. Ketidakpastian di Red Bull berarti kursi mungkin terbuka di sana, sementara Aston Martin bisa menjadi opsi jika Fernando Alonso pergi. Audi (saat ini berjalan sebagai Sauber, hingga 2026) telah lama disebut-sebut sebagai tempat pendaratan yang realistis untuk Sainz.
