Pembalap Repsol Honda, Luca Marini, meski belum mampu mendulang poin pertama, merasa optimis dengan perkembangan motornya setelah tampil mengesankan di MotoGP Mugello.
Marini mencetak lap terbaiknya pada lap terakhir, sebuah pencapaian yang tidak biasa, sementara pembalap lain menorehkan waktu tercepat paling lambat di lap ke-12. Ia yakin bahwa kecepatannya di akhir balapan mendekati sepuluh besar.
"Balapan ini lebih baik dari di Barcelona. Tujuh lap terakhir saya merasa bagus, dan kecepatan saya hampir mendekati sepuluh besar," kata Marini, yang finis kurang dari satu detik dari pembalap Honda lainnya, Johann Zarco, di posisi ke-19.
Marini dan rekan setimnya, Joan Mir, melakoni balapan dengan paket aerodinamis Honda terbaru untuk pertama kalinya di Italia. Mereka juga tetap menggunakan mesin ‘konfigurasi baru’, yang dikabarkan memiliki inersia lebih rendah untuk membantu putaran, yang diperkenalkan pada pekan sebelumnya di Barcelona.
"Kami bekerja di arah yang benar sekarang. Jarak ke pembalap terdepan masih cukup jauh, tetapi kami harus terus bekerja pada detail akhir," imbuh Marini.
Mir, sebaliknya, merasa revisi mesin tersebut tidak sepadan dengan peningkatan kemampuan belok. Ia pun kembali menggunakan mesin ‘standar’ di Mugello dan mengalami kecelakaan pada lap ke-7.
"Saya bisa menekan bagian depan dan bertarung dengan Pol Espargaro. Saya merasa bisa mendekati kelompok di depan, tetapi saya kehilangan bagian depan saat mengerem di belakangnya di Tikungan 1," kata Mir.
Tim Repsol diperkirakan akan menguji evolusi mesin lebih lanjut pada tes resmi Senin. Marini yakin tes tersebut akan memberi mereka kesempatan untuk bereksperimen dan terus meningkatkan performa motor.
