Komentator F1 Sky Sports, David Croft, mengungkapkan adanya perbedaan pendapat antara Christian Horner dan Helmut Marko mengenai susunan pembalap Red Bull untuk 2025. Kedua pembalap Red Bull,Yuki Tsunoda dan Daniel Ricciardo, kontraknya akan habis pada akhir musim F1 2024.
Tiga nama menjadi kandidat kuat pengganti, yaitu Yuki Tsunoda, Daniel Ricciardo, dan Liam Lawson. Tsunoda memiliki keunggulan atas Ricciardo pada tahun 2024, memimpin 7-1 dalam kualifikasi langsung. Namun, CEO Red Bull, Peter Bayer, menyatakan kepuasannya terhadap susunan pembalap saat ini.
Pernyataan Bayer bisa menjadi kabar buruk bagi Lawson, yang telah tampil mengesankan saat menggantikan Tsunoda tahun lalu. Croft menjelaskan bahwa Marko dan Horner memiliki pandangan berbeda mengenai pembalap Red Bull. Marko ingin membawa Lawson, sedangkan Horner ingin mempertahankan Ricciardo.
"Jika Marko tersisa dan bertanggung jawab, maka Tsunoda dan Lawson akan melanjutkan," kata Croft. "Tapi, jika Marko pergi, maka Lawson dan Ricciardo kemungkinan besar akan menduduki kursi tersebut, dan Tsunoda harus mencari tempat lain."
Meski tampil mengesankan, Tsunoda tidak dipilih Red Bull sebagai pengganti Sergio Perez. Pembalap Meksiko itu baru saja menandatangani kontrak baru dua tahun dengan tim, membuatnya bertahan di Red Bull hingga 2026. Tsunoda pun kini mengincar Aston Martin, yang akan bekerja sama dengan Honda mulai 2026.
Simon Lazenby, analis F1, berpendapat bahwa Tsunoda harus terus menunjukkan penampilannya untuk bisa naik ke posisi yang lebih tinggi. "Dia kurang beruntung, tetapi Anda juga harus menciptakan keberuntungan sendiri," kata Lazenby. "Untuk Yuki, dia hanya perlu terus balapan seperti yang dia lakukan saat ini."
Pertarungan untuk kursi Red Bull di masa depan semakin seru. Keputusan akhir akan bergantung pada beberapa faktor, termasuk masa depan Marko di tim dan performa terus-menerus dari pembalap yang bersaing.
