Jakarta, CNBC Indonesia – Ducati Corse general manager Gigi Dall’Igna mengaku berulang kali mengubah pikirannya setelah mempertimbangkan Jorge Martin atau Marc Marquez untuk mengisi kursi pabrik yang didambakan pada 2025.
Namun, pada akhirnya Dall’Igna yakin Marquez adalah pilihan tepat. Dengan delapan gelar MotoGP yang dikantongi Marquez dan dua gelar dari rekan setim masa depannya Francesco Bagnaia, Ducati yakin telah mengamankan jajaran pebalap terbaik mereka.
"Saya berharap malam ini adalah yang pertama di mana saya benar-benar bisa beristirahat," kata Dall’Igna kepada SkySport.it.
Dall’Igna mengakui bahwa Ducati awalnya berharap mempertahankan Martin dan Marquez. Namun, ketika juara dunia delapan kali itu mengesampingkan kemungkinan pindah ke Pramac dan motor pabrikan di Gresini tampaknya tidak mungkin, mereka memutuskan untuk fokus pada #93.
"Kesadaran, yang dicapai dalam beberapa bulan terakhir, bahwa dia dapat membuat perbedaan dengan motor kami," kata Dall’Igna.
"Motor kami telah mencapai level yang luar biasa, jadi kenyataan memiliki dua pebalap seperti Marquez dan Bagnaia meningkatkan peluang menjuarai Kejuaraan Dunia, yang merupakan tujuan kami."
Dall’Igna merasa tidak banyak perbedaan antara Bagnaia dan Marquez, yang merupakan satu-satunya juara kelas utama di grid.
"Mereka adalah dua juara. Mereka bertekad. Mereka berdua telah menderita dan tahu cara menderita," kata Dall’Igna. "Pada saat-saat itulah Anda melihat semangat sang juara. Menurut saya, mereka akan bermain dengan syarat yang sama."
Meskipun Martin telah menandatangani kontrak dengan Aprilia, rekan setim Bagnaia saat ini, Enea Bastianini, dikabarkan akan bergabung dengan KTM melalui Tech3.
