Ducati menjadi perbincangan hangat di podcast Crash MotoGP setelah menentukan strategi untuk perebutan gelar juara MotoGP musim ini antara Jorge Martin dan Marc Marquez.
Ducati sempat mengejutkan publik dengan merekrut Marquez untuk tim pabrikan mereka pada 2025. Padahal, sebelumnya Martin dikabarkan akan ditunjuk sebagai pembalap Ducati.
Jelang balapan di Assen dua minggu lagi, Ducati menghadapi dilema dengan empat pembalapnya yang bersaing di papan atas, termasuk Martin dan Enea Bastianini yang akan hengkang akhir tahun ini.
"Apakah ini mengubah sikap Ducati dalam memberikan dukungan kepada Martin?" tanya pembawa acara Jordan Moreland. "Apakah ini juga mempengaruhi hubungan dengan Marquez?"
"Marquez mungkin mendesak Ducati untuk memberikan pembaruan pada motor 2023 agar sesuai dengan spesifikasi terbaru," tambahnya.
Peter McLaren, seorang pakar MotoGP, mengatakan, "Semua pertanyaan itu kini muncul. Jika Martin mengalami akhir pekan yang buruk atau kesulitan, orang akan berkata ‘apakah dia mendapat semua bantuan yang seharusnya didapat? Padahal, jika menang, dia akan membawa nomor 1 ke tim Italia rival’."
"Jangan lupa, ini bukan sembarang tim pabrikan. Ini tim Italia saingan!”
“Di saat yang sama, Marquez berkata ‘ayo kawan, bantu saya, dukung saya, saya pembalap pabrikan Anda tahun depan, jika saya atau Pecco menang, Ducati tetap menjadi juara’.
“Semua hal tersebut akan menjadi pertimbangan yang sulit bagi Ducati untuk memastikan semua pihak diperlakukan sebaik mungkin," jelas McLaren.
Martin, yang membela Pramac, saat ini memimpin klasemen MotoGP setelah tujuh putaran. Dia unggul 18 poin dari Pecco Bagnaia, pembalap pabrikan Ducati sekaligus juara bertahan. Enea Bastianini berada di posisi keempat dengan selisih 54 poin dari puncak klasemen.
