Ducati menghadapi tantangan baru dalam menjaga harmoni di pit setelah merekrut Marc Marquez sebagai rekan setim Francesco Bagnaia. Gigi Dall’Igna, manajer umum Ducati Corse, menyatakan kekhawatirannya mengenai pengelolaan tim.
"Dari segi pengembangan motor, saya tidak khawatir sama sekali," kata Dall’Igna. "Kami memiliki filosofi sendiri yang melibatkan lebih dari satu pembalap."
Namun, Dall’Igna khawatir akan persaingan di dalam tim. Marquez telah mengalahkan rekan setimnya sebelumnya seperti Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, Pol Espargaro, dan Joan Mir.
"Yang membuat saya khawatir adalah manajemen olahraga. Suasana di garasi Ducati sangat bagus dan kami ingin mempertahankannya tahun depan," tambah Dall’Igna.
Ducati juga menghadapi dilema dengan masa depan tim satelit Pramac. Dengan kepergian Martin ke Aprilia, Pramac dikabarkan mempertimbangkan tawaran dari Yamaha. Dall’Igna mengakui bahwa Ducati berisiko kehilangan Pramac, yang akan menjadi "kekecewaan pribadi dan olahraga".
Untuk mempertahankan Pramac, Ducati perlu mengamankan pengganti yang mumpuni untuk Martin. Beberapa kandidat potensial antara lain Franco Morbidelli dan Joan Mir.
Sementara itu, Bastianini dikabarkan akan pindah ke KTM pada 2025 melalui Tech3. Posisi KTM lainnya masih belum jelas, dengan Jack Miller dan Augusto Fernandez yang masih berjuang untuk meraih hasil yang signifikan.
