Perubahan peraturan mesin MotoGP dari 1000cc menjadi 850cc pada musim 2027 diprediksi akan menguntungkan Yamaha M1. Jurnalis teknis MotoGP Neil Spalding menilai hal ini dalam podcast OMG! MotoGP yang ia bawakan.
Menurut Spalding, Yamaha perlu membangun mesin baru untuk menyesuaikan dengan bore yang lebih kecil. Meski demikian, hal tersebut justru menjadi keuntungan bagi Yamaha M1.
Pasalnya, mesin V4 yang digunakan oleh rival Yamaha kini dapat dibuat 12 milimeter lebih sempit. Namun, sebagian pabrikan mungkin akan memilih untuk tidak terlalu mempermasalahkan lebar mesin dengan hanya memasang piston yang lebih kecil pada crankcase lama.
Berbeda dengan Yamaha, motor M1 memiliki mesin empat silinder segaris yang dinilai terlalu lebar. Perubahan peraturan ini memungkinkan Yamaha memperkecil lebar mesin hingga 24 milimeter, yang dapat meningkatkan kemampuannya dalam menikung.
Selain itu, perubahan ini juga akan mengatasi masalah pendinginan radiator pada motor Yamaha. Berkurangnya lebar mesin memungkinkan aliran udara yang lebih baik di sekitar radiator, sehingga dapat meningkatkan kinerja pendinginan.
Sementara itu, Spalding juga memprediksi Honda, pabrikan Jepang yang sedang kesulitan, akan melakukan upaya besar pada tahun-tahun mendatang. Ia berpendapat bahwa Honda akan berupaya merebut gelar juara dunia pada 2026.
"Saya yakin peraturan baru ini akan sangat memengaruhi, dan masalah suhu ban depan akan hilang," kata Spalding. "Pada sisi pembalap, saya ingin tahu siapa yang akan dikontrak Honda untuk tahun 2026."
Spalding menambahkan bahwa Honda memiliki sejarah berupaya keras untuk memenangkan kejuaraan dunia dalam tahun-tahun pergantian peraturan, seperti pada 2006 dan 2012.
