Carlos Sainz Jr. dikabarkan memiliki dua pilihan untuk kursi F1 2025, yaitu bergabung dengan Williams atau Sauber yang akan bertransformasi menjadi Audi pada tahun berikutnya.
Opsi Sainz semakin terbatas setelah Aston Martin dan Red Bull memperbarui kontrak Fernando Alonso dan Sergio Perez, sementara Mercedes menolak peluang merekrutnya.
Natalie Pinkham, pembawa acara F1 Nation, berpendapat bahwa Williams bisa menjadi pilihan menarik bagi Sainz. "Saya suka gagasan romantis untuk mengembalikan Williams ke kejayaannya," ungkapnya. Ia juga menyebut kolaborasi potensial antara Sainz dan Alex Albon akan sangat baik.
Sementara itu, Tom Clarkson menyarankan Sainz untuk memilih Williams daripada Audi. Ia beralasan bahwa Williams memiliki pengalaman lebih dalam mengembangkan mobil balap di bawah peraturan baru, yang akan diterapkan pada 2026.
"Dengan begitu banyak perubahan, tim pabrikan yang terbukti unggul dalam perubahan peraturan sebelumnya akan lebih cepat berkembang pada 2026," kata Clarkson.
Pembicaraan dengan Williams telah dikonfirmasi oleh prinsipal tim, James Vowles, di Grand Prix Kanada pekan lalu. Audi juga diyakini sangat berminat pada Sainz, mengingat hubungannya dengan produsen mobil tersebut melalui ayahnya yang merupakan pemenang Reli Dakar.
Keputusan Sainz akan sangat berpengaruh pada masa depannya di F1. Jika ia memilih Williams, ia berpeluang untuk memimpin tim ikonik tersebut kembali ke kejayaan. Namun, jika ia bergabung dengan Audi, ia akan menjadi bagian dari proyek baru yang menjanjikan di bawah kepemimpinan Andreas Seidl.
