Marc Marquez mengungkap alasannya menolak klausul kontrak awal dari Ducati. Pembalap Spanyol itu akan hijrah dari Gresini ke tim pabrikan Ducati pada tahun depan.
Akibatnya, Jorge Martin dari Pramac akan membalap untuk Aprilia pada susunan pembalap MotoGP 2025. Padahal, Ducati awalnya menawarinya kursi tim pabrikan yang didambakan, tetapi dengan klausul kontrak: jika Marquez memenangkan kejuaraan tahun ini, ia otomatis naik ke tim resmi dengan menggantikan Martin.
Martin menerima persyaratan tersebut, namun tidak dengan Marquez.
"Itu sederhana," jelasnya kepada AS.
"Ada satu alasan utama, yaitu jika Anda ingin mendapatkannya di trek, Anda harus memiliki senjata yang sama."
Marquez mengacu pada Ducati tahun lalu yang saat ini ia tunggangi untuk Gresini. Martin dan rival gelarnya Pecco Bagnaia serta Enea Bastianini memiliki mesin spek terbaru.
"Tapi itu bukan alasan," kata Marquez. "Saya menunjukkan bahwa saya bisa bersaing."
"Hal lain adalah saya sangat jelas bahwa saya tidak akan pindah dari satu tim satelit ke tim satelit lain."
"Dan poin ketiga, atlet tidak hanya memiliki kontrak olahraga tetapi ada juga kontrak lain dengan sponsor yang telah mengikuti saya sepanjang karier saya. Salah satu perusahaan multinasional akan selesai pada September untuk dua tahun ke depan dan tidak bisa menunggu. Itu tidak layak."
Marquez menegaskan bahwa pindah ke Pramac (yang bisa memenuhi keinginannya dengan GP25) tidak dapat diterima. Sikap tak terduga itu pada dasarnya memaksa Ducati untuk membatalkan keputusan awal mereka memberi Martin motor resmi tahun depan.
Musim balapan tahun ini (yang saat ini dipimpin oleh Martin) akan diwarnai dengan cerita sampingan tentang kepindahan Martin ke Aprilia dan Marquez ke tim pabrikan Ducati pada 2025.
