Tim Formula 1 Mercedes-AMG Petronas telah menyewa detektif privat untuk memburu sumber email anonim yang mengklaim ada upaya sabotase terhadap Lewis Hamilton.
Awalnya, Mercedes melaporkan email tersebut kepada Kepolisian Northamptonshire. Namun, setelah tidak ditemukan adanya tindak pidana, tim memutuskan untuk melanjutkan penyelidikan dengan menggunakan detektif privat.
Email anonim tersebut menuduh Mercedes menyabotase musim Hamilton dan membahayakan keselamatannya. Email itu juga mengklaim berasal dari anggota tim F1 itu sendiri dan menyebutkan bahwa tim lebih memihak rekan setim Hamilton, George Russell, karena Hamilton akan pindah ke Ferrari musim depan.
Kepala Tim Mercedes, Toto Wolff, membantah keras email tersebut dan menyebut pengirimnya sebagai "ahli teori konspirasi" dan "orang gila". Ia juga mengungkapkan bahwa email tersebut bukan berasal dari karyawan Mercedes.
"Kami mendapat banyak email seperti ini dan itu sangat meresahkan, terutama ketika seseorang berbicara tentang kematian dan hal-hal seperti itu," kata Wolff.
Wolff bertekad untuk mengusut masalah ini. "Saya telah menginstruksikan untuk melakukan penyelidikan mendalam dengan polisi, meneliti alamat IP, dan nomor telepon, karena pelecehan online seperti ini harus dihentikan," tegasnya.
Mercedes pertama kali melaporkan masalah ini kepada polisi, tetapi tidak ditemukan adanya tindak pidana. Namun, polisi memberikan saran tentang email-email selanjutnya yang mungkin diterima tim.
Hamilton sendiri membela Russell dari serangan online. "George selalu memberikan yang terbaik," katanya. "Kami semua bekerja keras bersama dan ingin mengakhiri musim dengan hasil yang bagus."
Dalam balapan terakhir di Barcelona, Hamilton mengungguli Russell dalam kualifikasi untuk pertama kalinya dalam sembilan percobaan musim ini. Wolff menyatakan bahwa persaingan antara kedua pembalapnya akan terus berfluktuasi dan Hamilton akan termotivasi oleh kemajuan mobil W15.
Mercedes tampaknya tidak akan tinggal diam menghadapi serangan anonim ini. Dengan bantuan detektif privat, mereka bertekad untuk mengungkap sumber email tersebut dan menghentikan pelecehan yang tidak berdasar terhadap tim dan para pembalapnya.
