Marco Bezzecchi akhirnya mewujudkan impiannya menjadi pembalap pabrikan MotoGP pada tahun 2025 dengan bergabung di Aprilia. Kepindahan ini mengakhiri perjalanan lima tahun bersama tim VR46 milik Valentino Rossi.
Bezzecchi merupakan salah satu pembalap tersukses musim lalu dengan tiga kemenangan dan finis di posisi ketiga klasemen meski mengendarai Ducati versi lama. Ia sempat menolak tawaran pabrikan Pramac untuk mengamankan GP24, yang ternyata menjadi keputusan yang kurang tepat karena ia kesulitan beradaptasi dengan GP23 musim ini.
Namun, kepergian Maverick Vinales dari Aprilia membuka peluang bagi Bezzecchi. Kemenangan besarnya di India tahun lalu menjadi salah satu bukti yang membawanya mengamankan kursi RS-GP 2025 bersama Jorge Martin.
Valentino Rossi, mentor Bezzecchi di VR46, mengaku sedih namun juga bangga atas keputusan tersebut. "Saya memberinya pilihan, dan dia memutuskan untuk tetap tinggal karena ingin pindah ke tim pabrikan penuh. Tahun lalu, Ducati menawarkannya bergabung dengan tim Pramac, tapi dia menolak," ungkap Rossi.
"Tahun ini berbeda. Dia punya kesempatan pindah ke tim pabrikan penuh. Kami berdua sedikit sedih, tapi saya juga sangat bahagia untuknya," tambah Rossi.
Bezzecchi mengungkapkan bahwa Rossi pengertian dan memberikan dukungan penuh. "Saya merasa luar biasa bersama tim VR46, tapi saya juga memimpikan tim pabrikan sejak awal karier. Dia memahami keputusan saya," ujarnya.
Sebagai pembalap pabrikan, Bezzecchi akan memiliki kesempatan untuk mengembangkan motor MotoGP yang lebih sesuai dengan gaya balapnya. "Dukungan tim pabrikan sangat besar, dan saya tidak sabar untuk mengetahuinya lebih lanjut," pungkasnya.
Kepindahan Bezzecchi ke Aprilia menjadi bukti komitmen pabrikan Italia itu untuk merekrut pembalap lokal. Bezzecchi akan berduet dengan Martin, pembalap muda asal Spanyol yang juga berprestasi baik musim lalu.
