Beranda MotoGP Aturan Tekanan Ban MotoGP Bermasalah, Insiden Marquez Picu Perdebatan

Aturan Tekanan Ban MotoGP Bermasalah, Insiden Marquez Picu Perdebatan

14
0

Sistem pemantauan tekanan ban real-time MotoGP telah diterapkan selama hampir setahun. Namun, kekhawatiran teoretis tentang potensi penalti bagi pembalap karena keluar lintasan atau jatuh menjadi kenyataan pada MotoGP Belanda.

Marc Marquez menerima penalti 16 detik pasca balapan, turun dari posisi keempat ke kesepuluh, karena gagal mempertahankan tekanan minimum ban depan 1,8 bar selama 60% putaran balapan. Greisini Ducati mengungkapkan bahwa tekanan tersebut hilang karena Marquez dipaksa keluar lintasan oleh Enea Bastianini pada putaran ke-21.

Meski mengendalikan tekanan ban dengan baik, Marquez terpaksa memperlambat untuk menghindari risiko cedera. Hal ini menyebabkan tekanan ban turun dan membuatnya tidak memenuhi persyaratan minimum.

FIM Stewards mengonfirmasi bahwa keadaan seperti itu belum diperhitungkan dalam aturan saat ini. Marquez menyarankan adanya perubahan di masa depan, terutama jika insiden seperti yang dialaminya terjadi.

Editor MotoGP Pete McLaren mengusulkan solusi untuk mempertimbangkan insiden balapan dalam aturan tekanan ban. Ia menyarankan agar lap yang secara signifikan lebih lambat dari biasanya dihapus dari perhitungan persentase tekanan.

Namun, ada pula argumen bahwa semua pembalap harus mematuhi aturan yang sama, dan dalam kasus ini, Marquez gagal melakukannya.

Persoalan ini memicu perdebatan tentang perlunya revisi aturan tekanan ban MotoGP. Insiden Marquez menunjukkan bahwa keadaan yang tidak terduga dapat berdampak signifikan pada kepatuhan. Apakah aturan akan diubah atau tidak masih menjadi pertimbangan yang harus diambil oleh otoritas terkait untuk memastikan keadilan dan keselamatan dalam olahraga balap.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini