Eks pembalap F1, Johnny Herbert, yang bertugas sebagai pengawas balap di Grand Prix Austria, mengungkapkan alasan di balik hukuman ringan 10 detik yang dijatuhkan kepada Max Verstappen.
Verstappen dijatuhi hukuman setelah bertabrakan dengan Lando Norris di tikungan ke-3 pada lap ke-64. Insiden itu mengakibatkan kebocoran ban pada kedua mobil dan membuat George Russell meraih kemenangan tak terduga.
"Itu adalah hukuman terberat yang dapat diterapkan sesuai dengan pedoman FIA yang kami gunakan sebagai pengawas," jelas Herbert.
Herbert menjelaskan bahwa jika insiden tersebut menyebabkan salah satu pembalap terbalik atau berguling di lintasan, hukuman yang lebih berat mungkin saja diberikan. Namun, karena insiden ini dikategorikan sebagai "memaksa pembalap keluar lintasan atau menyebabkan insiden", hukuman maksimal 10 detik sudah tepat.
Meski tidak menyetujuinya, Verstappen menerima hukuman tersebut dan akan mencari cara untuk menerapkan taktiknya dengan cara yang berbeda. Herbert memuji taktik Verstappen sebagai "cerdas" dan menilai Norris melakukan hal yang benar dengan tidak membiarkan dirinya diintimidasi.
"Max adalah pembalap yang tangguh," kata Herbert. "Dia sangat sulit dikalahkan dan dia mengintimidasi semua orang. Itulah yang selalu dilakukan Lewis Hamilton, Michael Schumacher, dan Ayrton Senna."
Herbert menambahkan bahwa Norris bereaksi dengan tepat dengan tidak menyerah pada tekanan Verstappen. "Dia tidak boleh bergerak, karena itulah cara mengalahkan Max atau memenangkan Grand Prix," tegas Herbert.
Insiden ini menunjukkan sisi Verstappen yang selama ini jarang terlihat. Meskipun tampil dominan, Verstappen menghadapi tekanan baru dan harus menemukan cara untuk mengatasinya.
