Dalam balapan Grand Prix Austria yang sengit, Red Bull Racing dan McLaren terlibat dalam persaingan ketat. Bos Red Bull F1, Christian Horner, mengungkapkan bahwa insiden tabrakan antara Max Verstappen dan Lando Norris merupakan hal yang "tak terhindarkan."
Horner menyatakan bahwa persaingan ketat antara kedua pebalap selama beberapa minggu terakhir menjadi pemicu insiden. Verstappen dan Norris bertarung ketat untuk posisi terdepan sebelum akhirnya bersenggolan di tikungan ke-3 pada lap ke-64.
"Sudah pasti mereka akan bertabrakan, mengingat seberapa dekat mereka berlomba akhir-akhir ini. Sayang sekali," kata Horner. Ia berpendapat bahwa insiden tersebut merupakan akibat dari balapan yang agresif.
Akibat tabrakan, Norris terpaksa keluar dari balapan karena kerusakan parah. Verstappen dapat melanjutkan, namun hanya finis di posisi kelima. Horner mengkritik hukuman penalti 10 detik yang diberikan kepada Verstappen.
"Saya pikir hukuman itu agak berlebihan. Untungnya, itu tidak memengaruhi balapannya, karena ia sudah mengalami kerugian akibat ban bocor," jelas Horner.
Hubungan Verstappen dan Norris diprediksi merenggang akibat insiden ini. Horner mengakui bahwa persaingan yang ketat akan menguji persahabatan mereka.
"Max adalah pembalap yang tangguh, dan mereka tahu itu. Saya pikir Lando mencoba menebus kekalahannya kemarin. Sudah pasti ini bisa diprediksi karena persaingan yang begitu ketat di antara mereka," kata Horner.
"Mungkin mereka tidak akan bermain padel bersama besok, tetapi saya yakin mereka akan membicarakannya. Mereka adalah pembalap yang tangguh, mereka akan membicarakan masalah ini secara terbuka," tambahnya.
Horner menekankan pentingnya rasa hormat di antara para pebalap, meskipun persaingan yang ketat. Ia meyakini bahwa insiden ini tidak akan merusak hubungan Verstappen dan Norris secara permanen.
