Jakarta – Ducati akan mengurangi jumlah motor balap pabrik mereka dari delapan menjadi enam unit pada 2025. Keputusan ini diambil setelah kepergian tim satelit Pramac ke Yamaha musim depan.
"Tujuannya adalah memiliki tiga motor resmi dan tiga dari tahun sebelumnya," kata Manajer Umum Ducati Gigi Dall’Igna kepada Sky Italia.
Pengurangan ini bertujuan untuk menyeimbangkan antara pertumbuhan pembalap dan efisiensi ekonomi. Ducati yakin dengan memiliki enam motor, mereka dapat bekerja lebih optimal dan mengurangi tekanan waktu.
Namun, pengurangan jumlah motor juga berdampak pada jumlah data yang dikumpulkan. Dall’Igna mengakui bahwa data akan berkurang, tetapi ia yakin Ducati mampu mengatasi masalah ini dengan manajemen yang baik.
"Kami dapat melakukan pekerjaan kami dengan sangat baik meskipun hanya memiliki enam motor," ungkapnya.
Perubahan ini berimbas pada susunan pembalap Ducati. Pekko Bagnaia dan Marc Marquez akan tetap membalap untuk tim pabrikan, sementara Alex Marquez telah dikonfirmasi di Gresini.
Adapun VR46 dan Gresini masing-masing memiliki satu kursi kosong. Ducati berencana mempertahankan Fabio Di Giannantonio dan Fermin Aldeguer dalam tim mereka.
"Fabio adalah pembalap luar biasa dan dia mampu menginterpretasikan motor tahun sebelumnya dengan sangat baik," kata Dall’Igna.
Pengurangan motor pabrik Ducati menjadi sinyal perubahan strategi tim. Mereka memprioritaskan kualitas data dan efisiensi di atas kuantitas. Dengan pembalap berbakat dan manajemen yang baik, Ducati bertekad untuk tetap kompetitif di ajang MotoGP.
