Michelin, pemasok ban resmi MotoGP, telah mengumumkan perubahan regulasi tekanan ban depan untuk musim 2024. Tekanan minimum ban depan turun dari 1,88 bar menjadi 1,80 bar, sebagai respons terhadap keluhan para pembalap tentang masalah grip dan pengereman saat mengikuti motor lain di balapan . Namun, perubahan ini juga membawa konsekuensi baru bagi para pembalap yang melanggar aturan tekanan ban.
Sebelumnya, pada musim 2023, ada sistem penalti bertahap untuk pelanggaran tekanan ban. Pelanggaran pertama hanya mendapat peringatan, pelanggaran kedua mendapat penalti tiga detik, pelanggaran ketiga enam detik, dan pelanggaran keempat dua belas detik. Sistem ini hanya berdampak pada posisi podium di seri terakhir di Valencia, di mana Fabio Di Giannantonio turun dari posisi kedua ke posisi keempat karena penalti waktu.
Namun, untuk musim 2024, sistem penalti waktu tersebut diubah menjadi lebih ketat. Pelanggaran pertama saja sudah dapat menyebabkan diskualifikasi, sesuai dengan hukuman standar untuk pelanggaran teknis. Hal ini tentu dapat berpengaruh besar pada hasil balapan jika ada perubahan suhu yang tidak terduga di grid atau selama balapan, yang dapat menyebabkan tekanan ban lebih rendah dari yang diprediksi.
Michelin sendiri masih terbuka untuk berdiskusi dan mengubah regulasi ini jika diperlukan. Piero Taramasso, bos Michelin Motorcycle, mengatakan bahwa ada beberapa ide untuk musim 2024, tetapi masih perlu dibahas dan mencari solusi. Salah satu usulan adalah menetapkan tekanan minimum untuk ban depan dingin sebelum balapan, yang akan sama untuk semua pembalap. Pengaturan ini akan dicek sebelum balapan, sehingga penalti setelah balapan tidak diperlukan lagi.
Namun, Taramasso juga mengakui bahwa usulan ini memiliki tantangan tersendiri, karena ada faktor-faktor yang dapat menyebabkan reaksi berbeda saat ban menjadi panas, seperti suhu selimut pemanas, gaya berkendara, dan karakteristik motor. Jika usulan ini diterapkan, dapat merugikan pembalap dan motor tertentu.
Michelin juga tidak diam saja. Mereka sedang mengembangkan karkas baru untuk musim 2025, yang diharapkan dapat mengatasi masalah dengan ban depan yang terlalu berat. Selain itu, mereka juga akan menggunakan kompon baru untuk karkas yang ada pada tahun depan.